Gerakan #PasukanHijau Sosialisasi Biopori dan Keranjang Takakura

Posted in , , ,


Salah satu pasukan hijau sedang menjelaskan keranjang takakura.
        Bandung (22/4) - Hari Bumi diperingati pada setiap tanggal 22 April diberbagai penjuru dunia, begitu juga Kophi (koalisi pemuda hijau Indonesia) yang juga memperingati dengan mensosialisasikan pengolahan sampah dengan baik dan benar pada masyarakat sekitar Bandung pada tanggal 21 April 2013. Kophi (koalisi pumuda hijau Indonesia) bagian Jawa Barat mendirikan stand yang disediakan pihak ITB di Glow, Bandung.

        Hari bumi sangat erat kaitannya dengan lingkungan. Apalagi keadaan bumi sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, dapat kita lihat sendiri sangat nyata kalau bumi sekarang sedang sakit dengan adanya global warming yang mengakibatkan banyak dampak seperti longsor, banjir, musim yang tidak karuan, suhu yang terkadang terlalu tinggi atau suhu dan cuaca yang sering tidak bisa ditebak yang membuat manusia sangat kewalahan menghadapinya. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran manusia terhadap lingkungan. Sehingga sangat memerlukan tindakan untuk mengurangi dampak tersebut.

     Wujud nyata Kophi (koalisis pemuda hijau Indonesia) bagian Jawa Barat dalam mengurangi dampak global warming dengan mensosialisasikan cara untuk mengurangi dampak global warming dengan mengenalkan takakura dan biopori kepada masyarakat sekitar Bandung. Wilayah Jawa Barat rawat akan longsor dan banjir maka dari itu Kophi mengharapkan dengan sosialisai ini sangat membantu masyarakat sadar dan cinta akan lingkungan.

      Biopori merupakan metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik yang akan berubah menjadi kompos. Kompos ini akan menghidupi fauna ditanah yang akan mampu menciptakan pori-pori ditanah. Pembuatan lubang ini dengan mengunakan alat yang dibuat dan metode teknologi sederhana ini disebut biopori. Metode takakura merupakan metode yang mengurangi timbunan sampah organik agar tidak mencemari tanah sekitar. Keranjang kompos takakura adalah satu metode pengomposan hasil penilitian Mr. Koji takakura dari Jepang. Metode ini sangat membatu para ibu rumah tangga dalam pengolahan sampah organik dan memberikan keuntungan dengan menghasilkan kompos yang dapat dipakai untuk tumbuhan agar lebih subur atau kompos tersebut dapat dijual kembali. Membuat takakura sangat mudah, yaitu membuat lobang-lobang udara pada keranjang sampah agar terjadi sirkulasi udara, lapisi keranjang sampah dengan karton, sekam dimasukkan ke dalam keranjang sampah tersebut,sampah organik dipotong-potong agar lebih mudah dalam proses pengolahan, campur kompos dengan tujuan agar memancing mikroorganisme dalam proses pengubahan menjadi kompos, tambahkan sekam, tutup dengan kain dan tutup juga dengan penutup yang dibuat dari karton. Keranjang takakura diletakkan ditempat yang terhindar dari sinar matahari, saat dicek bila kering percik dengan air sambil diaduk rata. Suhu ideal adalah 60 0 C.

       Sosialisasi ini berjalan dengan lancar dimana banyak masyarakat sangat antusias. Bumi tidak bisa pulih tanpa campur tangan nyata dari manusia. Kesadaran diri itulah yang utama dalam memulihkan keadaan bumi dan kepedulian terhadapa lingkungan yang bisa dimulai dari hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan sangat membantu dalam pemulihan bumi menjadi yang lebih baik lagi.1.




Follow @KOPHIjawabarat